Ini bukanlah cerita tentang Cinderella dengan sepatu kacanya. Sosok gadis penuh derita karena ibu dan saudari tiri yang menyiksanya. Bukan. Ini juga bukan si gadis yang pergi ke pesta untuk bisa berdansa dengan pangeran impiannya. Gadis beruntung yang dibantu ibu peri untuk mendapatkan gaun cantik dan sepatu kaca diantar kereta labu ke istana. Bukan. Ini sama sekali tak ada hubungan dengannya. Bukan juga kisah pencarian pangeran pada gadis jelita yang membuatnya jatuh hati di pesta dansa dan meninggalkannya dengan sebelah sepatu kaca. Kisah ini berbeda. Ini sama sekali bukan kisah Cinderella. Ini hanyalah sebuah kisah tentang seorang pembuat sepatu miskin yang mencoba menemukan takdirnya. Ya, ini semua tentang dia. . . . Sebuah kisah fantasi yang terinspirasi dari Indian's tales berjudul Red Shoes. Namun, kisah ini sangat berbeda. Ya, benar-benar berbeda.