Fayyadh Akbar Khairy, "Kalau kamu benar-benar cinta, tetaplah tinggal, Joe."
Jordan Yehezkiel Dirga, "Enggak usah menuntut sebuah komitmen dari gue, gue enggak familiar."
Harisdharma Sanjaya, "Maaf, Mas Joe, tapi perasaan saya masih terjebak di masa lalu."
Ketika perjuangan untuk dicintai oleh orang yang ia cintai, perjuangan memperoleh komitmen terasa sulit bagi Akbar, apakah ia akan menyerah begitu saja?
Jordan merasa hidupnya baik-baik saja, namun, ketika orang yang selama ini selalu ada untuknya perlahan menjauhinya. Membuat dia bertanya-tanya, siapakah sebetulnya yang dia cintai?
Haris mengagumi sekaligus mencintai Daniel, cinta pertamanya. Namun ketika Jordan, adik dari cinta pertamanya, datang dengan segala pesona dan keintiman yang memabukkan, dia tidak kuasa untuk menolak. Tetapi, apakah perasaan cintanya akan disadari tepat pada waktunya? Ataukah Jordan sudah berpaling?
Ini adalah cerbung terbaru gue. Of course gay theme. Dan kalau kalian pecinta karya-karya gue, nama-nama tokoh diatas sepertinya sudah sangat familiar, bukan? Gue akan memakai ketiganya sebagai point of view, karena ketiganya adalah tokoh utama dalam cerbung kali ini. Dan belajar dari Bottom, yang POV-nya sangat banyak dalam satu chapter, maka di cerita ini, satu chapter hanya akan ada satu sudut pandang. Chapter satu mungkin Akbar POV, chapter dua mungkin Jordan Pov, begitulah.
Selepas mengunjungi tempat prostitusi itu, Taufiq lantas bimbang dengan hati nya. Disana ada hati yang harus di jaga, tapi disini ada bunga yang butuh disiram setiap hari.
Tapi ini bukan soal bunga.
"Dia sayang kan sama mas?"
"Kalo sayang, harusnya dia gak melakukan itu ke mas. Kalo sayang, dia gak bakalan menyiksa mas seperti ini. Dan kalo memang beneran sayang, dia seharusnya melepas.....bukan mengurung mu."
"Yang aku tau, mas itu gak jauh beda sama burung dalam sangkar. Mas perlu udara segar."
Akibatnya, Taufiq luluh dalam aroma bunga Kasturi yang berwujud seseorang yang manis.
"Persetan dengan dia, aku mau nya kamu."
Dan si Perebut Suami Orang itu pun tersenyum puas.