Aku tersenyum ketika negeri matahari terbit itu mulai menyambut diriku. Ketika orang lain menyebutku hanya sebuah arang kau malah menyebutku sebuah berlian. Ketika orang lain mencampakkanku kau malah memperhatikanku. Ketika orang lain memukuliku kau malah melindungiku. Ketika orang lain benar-benar membenciku kau malah menyatakan perasaanmu. Kali kedua kau menyatakan hal tersebut kepadaku. Aku hanya seorang anak yatim piatu yang dulunya hanya bisa manja kepada orang tuaku yang sekarang ini telah tiada. Bukankah jika kau terus bersama diriku yang sebatang kara bukannya bertambah bahagia, melainkan menderita bukan? "Bukannya aku enggan bersama dengan dirimu. Namun diriku sekarang hanyalah sebuah arang yang tak ada gunanya untukmu."-Laina Esta Chiya