Senja Di Langit Jakarta

Alina gadis yang beranjak dewasa di usianya yang 19thn itu harus berjuang melawan kerasnya kota Jakarta. Keinginannya untuk kuliah dan masuk Perguruan Tinggi Negeri tak berhenti begitu saja. Walaupun ia bekerja, ia bertekat mengikuti kelas bimbel untuk memperdalam pelajarannya yang akan ia ikuti pada jalur tes SBMPTN.

Lika-liku kehidupan Alina membuat Jefta iba melihatnya, Jefta berusaha membantu kesulitan Alina mengejar ketertinggalan pelajaran karena kesibukannya yang juga sembari bekerja. Suasana kelas yang nyaman membuat Alina sedikit melupakan problematika di dunia kerjanya. Terlebih lagi Alina diam-diam mengagumi Jefta.

Gejolak dalam hati Alina tidaklah masuk akal, logikanya tak bisa menenangkan perasaannya yang sedang dimabuk kepayang. Jefta bagaikan Malaikat yang Tuhan kirimkan untuk menemani masa sulit Alina dalam mengikuti bimbingan belajar. Juga sebagai penyemangat untuk meraih impiannya-tembus dan lolos tes Perguruan Tinggi Negeri.

Perasaan kagum itu perlahan menjadi benih Cinta di hati Alina. Ia sangat berpikir keras "Bagaimana bisa aku jatuh Cinta kepada seorang bocah yang usianya satu tahun lebih muda dariku? Dari usia saja berbeda, bagaimana dengan perbedaan lainnya? Ras, suku bahkan mungkin agama sekalipun, ini benar-benar hal bodoh yang tidak masuk akal."

Terkadang Cinta tak perlu logika dan teori yang menjelaskan sebab dan akibat, karena ia bisa datang tanpa peduli siapa orangnya yang berhasil membuat jatuh Cinta. Namun seseorang yang berhasil membuatku jatuh Cinta ialah makhluk yang paling punya peluang untuk menjatuhkan Cinta itu dan membunuhnya tanpa ampun.

Dan akhir kalimat dari sebuah cerita ini bukanlah dengan tanda koma, titik berlanjut ataupun tanda penghubung tapi dengan tanda titik di akhir kata. Karena aku dan kamu bukanlah sebuah cerita dengan adanya kelanjutan untuk bagaimana selanjutnya.

Cover by @blackyredd