Kukenang bayang lingkar wajahmu bersama ..... redup menghiasi langit jingga tersapu awan hitam disertai rintik-rintik gerimis yang jatuh tepat membasuh ujung senjaku. Aku hanya daun kering diantara hijaunya daun bersemi di musim panas. Dan di ujung pagi aku mulai tersadar akan hal yang tidak mungkin aku lakukan bersama antara fajar dan senja. Seakan hati ini mulai redup tersapu ombak derita yang bertubi-tubi kau hempaskan tanpa henti, aku hanya sehelai kasih yang tak pernah kau terima dan tak pernah berhenti berjuang untuk mengisi hati yang masih redup akan kekosongan.