Kalian tahu, tidak selalu cupid itu melepas anak panah tepat sasaran nya, terkadang cupid bisa bersikap tolol, entah apa yang dipikiran cupid ini dia melepas anak panah ke arah yang salah, atau cupid itu bukan seorang penembak jitu, entah lah.. hanya cupit itu dan Tuhan yang tahu.
Gue salah satu korban dari ketololan cupit itu , gue Pratama Adiwarman, 21 tahun, kuliah semester 7, yang sebelumnya gue di cap sebagai seorang playboy kece, yang memiliki banyak koleksi cewek bohay.
dengan ketololan cupid itu, barisan para mantan gue yang bertoket besar akan bersorak mentertawakan gue, karena kebodohan cupid itu, gue menyukai seseorang tidak di lihat dari toket nya ( ya.. karena dia tidak memiliki toket ), dia seseorang yang memiliki jakun.
Majid Rendra Altair P., 32 tahun, bahkan gue bisa menghafal nama yang panjang bin aneh itu, gue gak pernah sebelumnya mengingat nama lengkap mantan-mantan gue.
Pengen gue berteriak dengan kobodohan cupid itu " woiiii cupid.. lu salah alamat ", itu akan sia-sia saja.
[CHAPTER MASIH LENGKAP, EXTRA CHAPTER TERSEDIA DI KARYAKARSA]
Sembari menunggu jadwal wisuda, Sabrina memutuskan menerima tawaran bekerja sementara di Event Planner startup milik seniornya di kampus.
Tentu saja, dia nggak berharap banyak.
Berurusan tiap hari dengan Bang Zane yang menyebalkan itu, siapa juga yang betah?
Sayangnya ... pandemi berkata lain.
Jika rencananya paling lama hanya bekerja selama tiga bulan, sekarang dia bukan saja harus mengulur-ulur durasi menjadi bawahan sang bos kampret, tapi juga jadi salah satu teman karantinanya ... entah sampai kapan.
PS. For better experience, baca WRONGFUL ENCOUNTER dulu