Ketika menyelami manikmu Gelap dan kelam suasananya Diriku meronta untuk bertanya Apakah aku bisa menjadi pelita Yang menyapu kesuraman itu Seolah rasa tak ingin berpaling Layaknya melodi yang terngiang Melantunkan kesyahduan perang Yang melibatkan akal dan batin Membuat tuannya berantakan Entah siapa yang akan menerangi Kerapuhan dan lemahnya dirimu Apakah diriku atau orang lain? Bukan Tuhan yang tahu Tapi dirimu yang menakdirkannya Sajak dan ungkapan ini Hanya sebuah pesan Yang terulur untuk di sampaikan Mungkin saja angin dan daun Dapat peka dan memahami bahasa batinku Ku harap dirimu cerdas merasai sajak ini ~ A. A.~