Nightmare
:Paman Kroll
Aku takut bertemu paman Kent, Pria berwajah masam
Yang berjalan di lorong sempit dengan sebotol Murgindi
Yang ia teguk berkali-kali
"Ibu, sungguh aku tidak ingin bertemu paman Kent, yang terlalu garang
Juga arogan, lamat tatapnya bagai macan yang siap menerkam
Ibu hanya diam, mengelus pundakku lalu mengecup pipiku
Mendendang lagu pengantar lelap
//
Musim panas tiba, ia bertandang ke halaman rumahku,
dengan membuka sebuah kotak kecil
yang berisi sekantong kisah menyeramkan-
mayat -mayat terapung di danau Alboga
Tepat di samping rumahnya yang ditumbuhi pohon kapuk
Juga boneka Cherry yang suka mencekram bocah-bocah ingusan
yang gemar bermain di tengah hari, "kau akan dibunuh lalu dilumatnya!"
sesekali giginya yang bertaring keemasan ,serupa vampir itu menyembul
lalu terbahak menatapku
yang bergidik takut
//
Saat malam menyambut, tubuhku gigil diselimut mimpi yang berkabut
dalam sebuah perjalanan, hujan menderas turun, burung gagak mengitar langit jubah
aku mendekam pada sekerumun orang-orang berpayung hitam, mereka mengenakan Jas dan gaun
bewarna hitam, juga wajah lebam penuh kesedihan, mengepal tangan, menunduk kepala,
sepertinya mereka merapal doa kutukan
yang mereka lempar pada nisan yang tak bernama
sambil melangkah mundur , senyum bengisku menyeringai
"sesuatu tengah terjadi pada lelaki idiot itu, terus terang aku merasa girang dan lepas beban
namun, seketika pula pundakku terasa tercekram, tapak kakiku terasa kaku
aku menoleh, bibirku kelu ,mendelik bagai ayam yang tercekik
"kau sedang tidak bermimpi Jas, Ayo, bermain dengaku." Ucap Paman Kent dengan gusi
penuh darah dan belatung berlumur di wajahnya
Pekanbaru, 2016