Berjalan menyusuri jalan sendirian (lagi), bersama rintik-rintik hujan yang membasahi payung hitamku.
Memiliki ketakutan terhadap hal yang lumrah bukanlah sebuah hal yang mudah seperti kata keegoisan mereka.
Aku takut,
Aku benci,
Aku fobia,
Aku trauma, terhadap rintik itu.
Rintik, yang terkadang menjadi kebahagiaan bagi seseorang, tapi adalah petaka bagiku.
Sesaat, aku melihat bayangmu hadir bak seorang pangeran yang merindukan tuan putrinya.
Tetapi, itu hanyalah sebuah imajinasi kecilku yang mungkin berharga.
Hari ini aku merindukanmu, rindu yang sungguh mendalam.
Kepadamu, yang telah membuat diriku menyukai hal yang amat sangat kubenci, Hujan.
⚠️Yang suka sama cerita langsung entot beres, jangan masuk lapak ini!⚠️
(21+)
Berisi cerita pendek dengan tokoh yang berbeda-beda!
⚠️Mature content with a sex, deep kiss, and vulgar words⚠️
⚠️Setiap cerita bisa membuatmu sange, baper, sedih, kecewa, gregetan, sekaligus kesal!⚠️
Dosa di tanggung sendiri.