"Was it hard?" I ask. "Letting go?" I nodded. "Not as hard as holding on to something that wasn't real." --- Pertemuan dan waktu? Siapa yang tahu? Mereka semua dipertemukan dan disatukan sehingga menjadi takdir. Dengan waktu yang salah maupun benar. Banyak hal yang dapat terjadi, tanpa disengaja maupun disengaja, suka ataupun tidak suka, sebagai kebahagiaan ataupun pelajaran. Menunggu yang tidak ada sungguh menyakitkan bukan? Begitu juga dengan William Dimitri Matteo, ia memang bukan lelaki yang bodoh. But, well. Sepintar apapun orang bisa menjadi bodoh karena cinta. Kisahnya berlanjut ketika takdir mempertemukan Dimi dengan seorang wanita keras kepala bernama Tamara Shearen Larasati. Abel si lembut dan Tami si keras kepala? Dua pribadi yang jauh berbeda. Tentu saja ia memilih Abel. Tapi, akankah Abel tetap pilihannya disaat wanita itu akan pergi untuk selamanya? Bagaimana dengan Dimi? Dan apakah yang akan terjadi ketika ada seorang lelaki yang mengatakan bahwa Tami adalah wanitanya? Sun, Jan 15, 2017 / 23:44