Story cover for Flashlight by nbilaaarzkn
Flashlight
  • WpView
    Reads 1,926
  • WpVote
    Votes 115
  • WpPart
    Parts 17
  • WpHistory
    Time 1h 38m
  • WpView
    Reads 1,926
  • WpVote
    Votes 115
  • WpPart
    Parts 17
  • WpHistory
    Time 1h 38m
Ongoing, First published Jan 16, 2017
Jika bisa memilih, Gara tidak mau menjadi pemeran utama. Ia hanya ingin hidup bahagia dengan hobinya, kedua orang tuanya, sahabat-sahabatnya, dan cewek jutek itu. Tapi, dengan wajah yang katanya tampan, ia dipaksa menjadi seorang pemeran utama di cerita ini. Layaknya pemeran utama sinetron yang kehidupannya penuh drama, Gara juga mengalami hal yang sama.


Kata orang, kehidupan sinetron itu adalah sebuah ketidakmungkinan. Tidak masuk akal. Gara ingin mempercayai bahwa semua rentetan kejadian di hidupnya ini hanyalah sebuah becandaan yang bahkan tidak mungkin terjadi. Tetapi Gara juga sadar bahwa hidup tidak sebecanda itu.


Dan, Sagara Bayanaka tidak mengerti cerita seperti apa yang sedang ia mainkan ini, apakah akan berakhir bahagia atau sebaliknya.


2017, Flashlight.
All Rights Reserved
Sign up to add Flashlight to your library and receive updates
or
#3sagara
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
[SUDAH TERBIT] Di Bawah Langit Bumi cover
Sunda Manda [COMPLETED] cover
Another Level cover
Lo Dan Mo Dan Segala Kemungkinan cover
Swan in love <H.S> cover
The Journey of Love and Friendship cover
Eyes Contact [Jefri Nichol] cover
Who Are U ? cover
When The Stars Align cover

[SUDAH TERBIT] Di Bawah Langit Bumi

35 parts Complete

Awal 2000-an. Era pre-medsos. Nama buruk menyebar bukan lewat unggahan tapi lewat mulut ke mulut, dan Bumi tahu betul rasanya jadi legenda yang tak diinginkan. Saat masuk SMA, ia hanya punya satu misi, jangan bikin masalah. Satu janji pada ibunya dan satu-satunya cara agar ia tak dipindahkan lagi, seperti saat SMP dulu, ketika sebuah insiden membuatnya dicap berbahaya. Tapi sekolah barunya bukan tempat yang mudah. Guru yang suka pamer kuasa. Kakak kelas yang senang menindas. Dan teman sebangku yang terlalu pintar dan terlalu sering jadi sasaran. Bumi berusaha diam. Menahan diri. Tapi sampai kapan? Karena satu hal yang pasti, dia tidak pernah tahu caranya kalah.