CHAOS -YunJae-
  • Reads 33,785
  • Votes 2,418
  • Parts 10
  • Reads 33,785
  • Votes 2,418
  • Parts 10
Ongoing, First published Jan 18, 2017
Kim Jaejoong dijodohkan! Karam Kim tertawa penuh kesenangan melihat kakaknya yang akan menikah di usia muda, duh, kasihan sekali pikirnya.

Tapi kemudian Karam menyesal sudah menertawakan kakaknya. Kedua Kim itu sama sekali tidak tahu kalau ternyata calon si sulung Kim itu--------

KIM JAEJOONG SI TAMAK! AKU TIDAK AKAN MEMBIARKANMU HIDUP DENGAN TENANG! Jerit Karam di dalam hatinya

#70 dalam fanfiction
#210 dalam fanfiction
#903 dalam fanfiction 
(meski aku sebenernya gatau hastag2 ini buat apaan ditulis tapi karena banyak orang yang nulis dan beberapa kali dapat notif hastag dari wattpad yaudah aku ikutan nulis juga biar gaul wkwk)
All Rights Reserved
Sign up to add CHAOS -YunJae- to your library and receive updates
or
#73dbsk
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
After Graduation cover
Kisah Tak Sempurna cover
Little Dumplings cover
The Qonsequences cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Rafa  cover
Kesayangan Bunda cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.