Sepucuk Surat Untuk Devan
  • Reads 563
  • Votes 29
  • Parts 8
  • Reads 563
  • Votes 29
  • Parts 8
Complete, First published Jan 20, 2017
Devanio Marcello, lelaki tampan si playboy cap kakap di SMA Tunas Bangsa ini mempunyai seorang sahabat perempuan yang sangat cantik bernama Bellana Marcella
Entah kebetulan atau memang takdir nama belakang Devan sama dengan Bella, Devan si playboy yang famous bersahabat dengan Bella yang jutek dan juga famous? 
Disini Bella merasakan rasa yang seharusnya bukan untuk Devan! Rasa ini salah bila harus ditujukan untuk Devan! Sekuat tenaga Bella menekan perasaannya agar tidak tumbuh menjadi-jadi! Apa yang akan di lakukan Bella? Menghindari Devan? Atau mengungkapkan perasaannya? Apalagi saat Bella tau bahwa Devan menyukai salah satu temannya! Yang membuat hati Bella yang dalam proses penyembuhan kembali terluka. Itulah yang dirasakan Bella.

"Dev, nggak bisa lo liat gue? Gue yang selama ini yang sayang sama lo, tapi lo malah milih dia?" -Bellana Marcella

"Maaf, nggak seharusnya gue nutup mata gue buat lo Bell, gue buta sama cinta dia, gue brengsek Bell, hapus rasa lo itu" -Devan Marcello
All Rights Reserved
Sign up to add Sepucuk Surat Untuk Devan to your library and receive updates
or
#461bella
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
MAHESA cover
FIX YOU cover
AV cover
My Dangerous Junior cover
I'm the Protagonist cover
Hypomone {ὑπομονή} || cover
Kaesar cover
THEORUZ cover
I'm Alexa cover

MAHESA

51 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan