*** "Gombal mulu ah kamu" aku mencubit hidung Keenan dengan keras, Keenan meringis kesakitan, kemudian ia membalas cubit pipiku. "Aku nggak mau dicubit cubit, Keen.." aku merajuk, "maunya dipeluk" *** "Gue juga bersyukur bisa terlambat. Karena gue bisa ketemu sama lo". Kalimat terakhir yang diucapkan kak Dafa membuat ku merasa nyawaku melayang layang keawan. *** Nafasku memburu, bahkan air mata ku berlomba lomba untuk keluar dari singgasananya. "Maafin gue yang egois, maafin gue yang kaya anak kecil, gue yang..." Suara tangisanku semakin besar, belum selesai aku berbicara, Keenan langsung memelukku. Kurasakan Puncak kini menjadi hangat di dalam pelukan Keenan. "Terkadang manusia itu bodoh keysha..." ***