Story cover for Cliché by mudyonta
Cliché
  • WpView
    Reads 2,670
  • WpVote
    Votes 814
  • WpPart
    Parts 12
  • WpView
    Reads 2,670
  • WpVote
    Votes 814
  • WpPart
    Parts 12
Ongoing, First published Jan 22, 2017
Ada dua hal yang disukai Bian dari Nara. Cara Nara menatapnya dan cara Nara tersenyum padanya. Namun, dua hal itu tidak bertahan lama karena kalimat menyakitkan yang sempat terucap dari bibir Nara. 

Nara mengakhiri kisah mereka.

"Aku cinta kamu, Ra," jika Nara bisa mengucapkan kalimat perpisahan yang cukup menyakitkan, pun Bian bisa mengucapkan hal sebaliknya.

Nara tersenyum sendu.

Bian mengecup puncak kepala Nara sayang. Mendapat perlakuan manis seperti itu Nara memejamkan mata berusaha meresapi apa yang disampaikan Bian lewat kecupannya. Nyatanya Bian memang benar-benar menang.

"Kamu tau gimana perasaan aku ke kamu, Bi," ucap Nara pelan dan terisak.

Kini, dua hal yang Bian sukai dari Nara bertambah satu menjadi tiga. Cara Nara menatapnya, cara Nara tersenyum padanya, dan kemauan Nara untuk berjuang bersama-mempertahankan kisah mereka yang sempat tertunda.
All Rights Reserved
Sign up to add Cliché to your library and receive updates
or
#989schoolromance
Content Guidelines
You may also like
Cara Dan Bian by chacafaza
70 parts Complete
Bagaimana kalau aku memintamu untuk kembali? Ketika cinta seharusnya berakhir aku takkan sanggup membiarkannya pergi. Karena kamu aku kembali memperjuangkan rasa yang seharusnya sudah menjadi asa. ••••• Putusnya hubungan Caramel dan Bian sewaktu SMP ternyata membuat mereka tidak lagi bisa bersama sekalipun menjadi seorang teman. Caramel yang berusaha menjauh karena ingin menyembuhkan hati dengan Bian yang berpikir bahwa Caramel memang serius mengkhianatinya. Di SMA mereka bertemu, Bian sengaja masuk ke SMA Matahari untuk melakukan balas dendamnya pada Caramel. Namun Bian salah langkah semakin dia mencoba mendekati Caramel kembali agar gadis itu bisa terperangkap dan balas menyakitinya, Bian menyadari satu hal kalau Caramel tidak pernah berubah sedikitpun. Di tengah misinya untuk mempermainkan Caramel, Bian mengetahui ada yang salah dengan Lana. Gadis itu tidak sebaik yang Bian kira dan semuanya mulai rumit ketika masa lalu yang membuat Caramel dan Bian putus datang kembali berniat merebut Caramel dari Bian. Bukan hanya Mario, kedatangan Nagita juga memperkeruh suasana. Kini, ada Rega yang selalu ada untuk Caramel. Bagaimana Bian bisa menyakini Caramel jika dia sungguh menyesal telah berniat buruk padanya bila semua hal sekarang berbalik menusuknya? Bian, pada akhirnya harus menerima hukuman atas apa yang dia lakukan. Dan, apakah Caramel bisa memaafkan Bian dan kembali seperti dulu? Ketika takdir ternyata mempunyai jalannya sendiri. [amazing cover by: @partikelmicin]
Kaka&Rara [Completed] by meredalara
69 parts Complete
[DISARANKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU BIAR KEREN KAYAK SAYA] ___________ Brukk Tubuh Kaka ambruk saking terkejutnya. Aurara, cewek itu tiba-tiba melompat naik ke punggungnya, yang otomatis membuat Kaka tersungkur ke depan karena sama sekali tidak siap. Dengan posisi menimpa punggung Kaka, Aurara mengalungkan lengannya pada leher Kaka. Dan sebelum Kaka sadar sepenuhnya, Aurara memiringkan kepala, menjangkau pipi kanan Kaka dari belakang lalu dengan secepat kilat mengecupnya. "Dadah Kaka! ILY tiga ribu lima ratus!" teriak Aurara lalu melompat dan beranjak berdiri, dan dengan diiringi cekikikan kesenangan dia berlari meninggalkan Kaka yang entah sedang bereaksi seperti apa. Kaka sontak tersadar setelah beberapa saat terkejut bukan main. Dia mengusap kasar pipi kanannya lantas mendengkus kuat-kuat. "Sialan!" _____ Kakanda Aqsa Jauhari sama sekali tidak menyangka keputusannya menerima pernyataan cinta dari seorang Aurara Jihana akan membawa banyak petaka dalam hidupnya. Hari-harinya selalu diisi teriakan dan rengekan dari gadis yang sama sekali tidak dicintainya itu. Sampai pada titik Kaka menyesal telah menerimanya sebagai pacar. Sementara itu, Aurara masih terus berjuang membuat Kaka menerimanya sebagai pacar dengan rasa cinta. Aurara tahu itu tidak akan mudah mengingat Kaka yang dingin dan cuek memang sulit untuk dicairkan hatinya. Lebih dari itu, Aurara tak pernah tahu di balik alasan mengapa Kaka begitu membentengi hatinya dari jatuh cinta. Dan bisakah Aurara meruntuhkan benteng itu? Atau apakah justru segala usaha Aurara hanya akan membuat Kaka semakin membencinya? ______ Tertanda, Farah Alfianah 2019 ______ Highest rank: #1 - berpisah (27/05/22) #2 - sad (20/05/22) #2 - perjuangan (07/02/22) #2 - cinta remaja #5 - cuek (27/06/22) ______ Publish: April 2019 End: November 2020
You may also like
Slide 1 of 10
ANARAN cover
Inersia cover
Cara Dan Bian cover
Kaka Kelas Dingin (END)  cover
Rude Beautiful Girl [Sudah Terbit] cover
Kaka&Rara [Completed] cover
Possessive Badboy [END] cover
sorry (COMPLETE✔✔) cover
Posesif (Ex)Berandal [ COMPLETED ] cover
M Y   B A D B O Y (Completed) cover

ANARAN

22 parts Complete

Hari ini Ara sedang berada di perpustakaan bersama Nanta disampingnya yang terus saja kesal dengan tingkah laku Ara, Mengapa ia bisa menemui perempuan dengan spesies seperti Ara ini? " Nanta? Baca buku apa? " " Ara juga mau baca dong, Boleh? " " Judulnya itu apa bukunya? " " Emang Nanta gak cape liat rumus kaya gitu? " " Ara aja cape ngeliatnya " " Kok Ara dicuekin sih sama Nanta, Nanta ngomong dong. " Begitulah celotehan Ara yang membuat Nanta naik pitam, Ia sudah jengah dengan ocehan tidak jelas dari mulut Ara. " LO! LO BISA GAK SIH, GAK USAH GANGGU GUE SEHARI, LO TUH SAMA AJA KAYA CEWEK MURAHAN DI LUAR SANA YANG NGEJAR NGEJAR COWOK YANG JELAS GAK SUKA SAMA LO!! SEKARANG LO PERGI DARI SINI!!! DASAR BITCH " Bentak Nanta membuat petugas dan murid di perpustakaan menatap ke arah Ara dan Nanta. " Nanta? Setiap kata kata yang keluar dari mulut Nanta sebenarnya bikin hati Ara sakit, Tapi... Sekarang ucapan Nanta bener bener bikin hati Ara lebih sakit dari sebelumnya, Maaf kalau Ara ganggu Nanta. Sekarang Ara kecewa sama Nanta yang udah permaluin Ara disini. " Setelah mengucapkan itu Ara pergi dari perpustakaan dengan air mata yang menetes dan jalan yang masih sedikit pincang. © Adilla Basyarah