Kisah Para Naga di Pusaran Badai
  • مقروء 293,286
  • صوت 4,510
  • أجزاء 76
  • مقروء 293,286
  • صوت 4,510
  • أجزاء 76
إكمال، تم نشرها في ينا ٢٣, ٢٠١٧
Cerita Tiongkok Kuno, tahun 1000an.
Bercerita tentang 4 Perguruan Terbesar : Siauw Lim Sie, Bu Tong Pay, Kay Pang dan Lembah Pualam Hijau serta gejolak Dunia Persilatan Tionggoan. 
Ada "Ilmu khusus" dan "tokoh khusus" yang berasal dari Jawadwipa, terseret arus pertikaian di Jawadwipa dan Kerajaan di India,  dan terdampar di Tionggoan. 
Mengejar "wasiat" yang dicuri oleh Pendekar India dan menjadi salah satu rahasia perebutan tokoh utama di Tionggoan.
جميع الحقوق محفوظة
الفهرس
قم بالتسجيل كي تُضيف Kisah Para Naga di Pusaran Badai إلى مكتبتك وتتلقى التحديثات
أو
#6cersil
إرشادات المحتوى
قد تعجبك أيضاً
Pedang Darah Bunga Iblis بقلم JadeLiong
62 جزء undefined أجزاء إكمال
Bayi yang masih berumur 3 bulan ditusuk ulu hatinya dengan pisau/cundrik oleh ibunya, dan buka cuma itu saja ia kemudian dilemparkan ke jurang yang dalam oleh seseorang yang dikenal sebagai pendekar ternama. Tapi sungguh beruntung seorang tokoh sakti berhasil menyelamatkan bayi itu dan mendidiknya. Demi membalaskan dendam perguruan dan keluarganya, ia mengandalkan ilmu sakti warisan gurunya yaitu Lam Shia (Si Sesat dari Selatan) yang merupakan salah seorang Bu Lim Su Ih (4 Datuk Dunia Persilatan). Tokoh- tokoh yang terlibat pengeroyokan terhadap gurunya dan keluargannya, baik itu golongan hitam maupun putih dibabatnya habis dengan kejam. Munculnya perkumpulan Bwe Hwa Bwe (Bunga Bwee) yang pada akhirnya diketahuinya ternyata ketuanya adalah dalang dari pengeroyokan gurunya dan salah seorang yang terlibat pembunuhan keluarganya, membuatnya bertindak kejam tanpa ampun baik terhadap anak buahnya yang paling rendah jabatannya maupun pejabat-pejabat di perkumpulan Bwe Hwa Bwe tersebut. Munculnya utusan-utusan dari Jeng Siong Hwe yang dinamakan Rasul Penembus Dada yang menimbulkan banjir darah di dunia persilatan turut mengambil bagian dalam perebutan Pedang Darah yang konon siapa yang mendapatkannya bisa mempelajari Ilmu Sakti dari Bunga Iblis. Berbekal Giok Ci Sin Kang yang didapatnya dari bunga iblis, Suma Bing meneruskan usaha pembalasan dendamnya membuat perkumpulan Bwe Hwa Bwe mendatangkan jago - jago tua yang sudah berusia seabad lebih. Belum lagi bantuan dari Perkampungan Bumi (Tee Po) yang merupakan salah satu dari 3 tempat keramat Bu Lim dikarenakan Suma Bing telah diangkat menjadi menantu dan ahli waris Perkampungan Bumi sangat membantunya dalam usahanya menghancurkan Bwe Hwa Bwe.
ALIF 2 : AGEN[IUS] بقلم Sastra_Lara
17 جزء undefined أجزاء مستمرة
Tak pernah terlintas dalam benak Alif akan kasus yang ia tangani puluhan tahun lalu, berubah menjadi sebuah boomerang dendam yang siap menghantam habis keluarganya. Hamzah Al-Ghazawan dan Hasbi Al-Gaishan, kedua putra Alif tidak tahu malapetaka yang menghampiri, ternyata berasal dari dendam yang seharusnya diterima orang tua mereka. Sampai suatu hari Hasbi, dokter muda yang bekerja di forensik ini mengalami kisah tragis dalam hidupnya. Sedih mendalam, terpuruk, dan takut dalam diri Hasbi menggerakkan sang Kakak untuk merubah apa yang dialaminya menjadi sebuh kasus yang harus diselidiki. Hamzah, mengikuti jejak ayahnya menjadi penyidik kepolisian. Dengan segala upaya ia lakukan untuk mencari dalang dibalik semua yang dialami adiknya. Bahkan membentuk sebuah agen bernama AGEN[IUS]. Namun, siapa sangka kesalahpahaman besar timbul ditengah-tengah mereka? "Mari hentikan penyelidikan sampai di sini, Hasbi." "Kenapa? Apa karena yang Abang cari sudah Abang temukan?" "Sejauh ini tidak ada barang bukti spesifik ditemukan dalam kasus Jenna. Tidak ada pelaku yang bisa dijadikan tersangka. Tidak ad -" "Bukan barang bukti, tapi kebenaran. Abang menemukan kebenaran yang aku pun baru tahu. Jika Jenna, sebenarnya cinta pada Abang, bukan?" ___________________________________________ "Menangislah, hatimu baru saja kehilangan. Istirahatlah, ragamu butuh untuk bersandar. Ikhlaslah, ragaku kembali pada Tuhan. Tenanglah, cinta yang kamu khawatirkan sesungguhnya sudah suci terikat dihadapan Tuhan. Pulanglah saat Tuhan sudah menjemputmu, jangan sendirian. Aku akan tetap setia disini menunggumu pulang." -- Amara Jennaira.