WARNING!!
BERISI KONTEN SENSITIF, DIHARAPKAN TIDAK TERBAWA OLEH EMOSI YANG BERLEBIHAN KETIKA MEMBACA BAGIAN YANG MENYEBABKAN GEJOLAK EMOSIONAL.
.
.
"Hanya ada dua pilihan ketika menjalani cinta beda keyakinan, ganti Tuhan atau ganti pacar.
Sesungguhnya Tuhanku dan Tuhanmu adalah satu, namun tetaplah berbeda dalam pandangan dunia yang luas."
Sejujurnya, aku masih menyayangi kamu, Sam. Kita harus berjarak hanya karena perbedaan agama. Saat aku ke masjid, tujuanmu adalah gereja. Aku menggenggam tasbih, kamu menggenggam rosario. Aku membuka Alquran, kamu membuka Alkitab. Aku melantunkan shalawat, kamu menyanyikan pujian.
Kita saling mencintai dan menyayangi, namun kita memanggil nama Tuhan dengan sebutan yang berbeda. Aku mencintai dan menyayangimu, Sam. Tetapi, apalah dayaku? Coba tanyakan pada Tuhanmu, bolehkan aku yang bukan umatNya mencintaimu? Apakah Tuhanmu akan marah bila aku mencintai dan menyayangimu?
Lanjutan dari novel yang sebelumnya, dengan judul yang sama pula.
Tidak melayani perdebatan soal agama..
"Aku mau lakuin itu sama kamu, Pak."
Cerita tentang Pita mengeksplor banyak hal baru dalam hidup ketika Airlangga menawarkan sebuah kamar di apartemen pribadinya.
Pita hanya seorang gadis 22 tahun yang masih belum menemukan arah untuk masa depannya. Hidupnya selama ini hanya berputar pada keluarganya. Namun, transisi menjadi dewasa menyadarkannya bahwa banyak hal besar yang belum pernah ia ketahui. Sampai takdir mempertemukannya dengan Airlangga, dan dengan kesadaran penuh menginginkan sesuatu yang selama ini menjadi larangan untuknya.
Airlangga hanya pria yang hampir mencapai kepala 4 di masa hidupnya. Fokusnya hanya pada pekerjaan, pekerjaan, dan pekerjaannya. Tidak pernah sekali terbesit untuk mengalihkan perhatiannya pada hal lain, apalagi seorang perempuan. Namun, semua berubah ketika secara impulsif dia menawarkan sebuah kamar untuk tempat bernaung Pita. Terlebih Pita seperti epitome dari kemurnian yang sulit untuk ditolak.
Mature and adult theme
Age gap
Office romance
Sex scene
18+ 21+