Kokoh Hao
  • Reads 5
  • Votes 3
  • Parts 1
  • Reads 5
  • Votes 3
  • Parts 1
Ongoing, First published Jan 27, 2017
Cast : Xu Minghao, Kim Mingkyung, Yoon Jeonghan



Xu Minghao, telah menjadi guru diumurnya yang masih bisa dibilang muda. Menjadi guru pengganti di SMA Seoul yang terkenal membuatnya senang.

Kim Mingkyung, siswi tingkat akhir yang mudah bergaul dengan siapapun. Siapa yang tidak mengenal Mingkyung, selain mudah bergaul ia juga memiliki wajah yang cantik. Banyak sekali siswa disekolahnya yang naksir padanya tetapi ditolak begitu saja olehnya dengan alasan dia sudah menyukai seseorang.

Yoon Jeonghan, guru BK yang baru saja patah hati karena putus dari pacar tercintanya dan dibuat pusing oleh seorang siswi yang selalu saja mengganggunya.
Salah satu alasan ia putus dengab pacarnya juga disebabkan oleh siswi yang sering mengganggunya itu.
All Rights Reserved
Table of contents

1 part

Sign up to add Kokoh Hao to your library and receive updates
or
#885chan
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
The Qonsequences cover
Kisah Tak Sempurna cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Kesayangan Bunda cover
Rafa  cover
antagonis wife [TERBIT] cover
He Fell First and She Never Fell? cover
The Best Of Miracle cover
After Graduation cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.