Dia seperti siluet senja dipantai Kuta, Suara angin di Gunung Bromo, Pagi yang hangat di Ranu Kumbolo, Dingin malam yang menusuk di Kali Mati, Negeri berselimut awan di Puncak Mahameru, Sampai pada kerlap-kerlip lampu di sepanjang Jalan Sudirman yang membias pada kaca mobilku. Dan hati yang patah. Waktu tak pernah abadi. Yang abadi hanya sesak di dada. Memalung di lautan terdalam hati. Bagaimana mungkin kau mampu merelakan kepergian sosok yang telah menorehkan rasa itu di hatimu? Jarak dan waktu mungkin akan jadi tembok. Namun, sejauh apapun yang jarak bisa berikan. Dan selama apapun yang waktu mampu sediakan. Rasa itu akan tetap ada disana. Amalia Azzahra The Strom Behind Our Head Desember 2017.