"Daf, Jangan pergi. kalau kamu pergi semua akan berubah" -Melisa Aulia Anandita
"Hey, aku tak kan pergi. Tapi aku sadar, ini akan merubah segalanya" -Dafa muhammad Kurniawan
Melisa menangis kehilangan. Untuk kedua kalinya dia kehilangan lagi. senyum yang sama. tatapan mata yang sama. orang yang sama.
"Daf, aku rindu"
Suara parau itu, aku tak pernah mendengarnya se sedih ini.
suara perempuan yang tidak pernah menunjukan kesedihannya, yang tidak pernah berhenti mengajakku bicara ini itu, yang tidak pernah marah jika aku mengacuhkannya.
dia, perempuan pertama yang dekat denganku selain mama, dan perempuan pertama yang mengertiku selain mama.
"Daf, aku rindu"
Aku berkata dengan suara sisa tangis semalaman. Rasanya ingin aku bertanya banyak hal padanya.namun yang mampu terucap hanya itu.
dia laki laki pertama yang membuat aku nyaman setelah ayah
dia laki laki pertama yang membuatku tertawa tanpa kepalsuan selain ayah
dan dia laki laki pertama yang membuatku menangis hebat karena kehilangannya.
Btw, cerita ini gabakal seasik yang lo kira. Gue pertama kali nulis. Cita cita sempet mau jd penulis cuma ga daper restu.
Sebuah pernikahan yang menyiksa bagi Kia, ia harus menikahi pria paling mengerikan yang pernah ia jumpai. Marco benar-benar pria yang tidak ada belas kasihan, dia bisa membunuh istrinya sendiri demi keinginannya sendiri, hal yang paling menyakitkan adalah saat Marco melempar tubuhnya dari lantai tiga dan yang membuat Kia tidak bisa berpikir dengan jernih adalah saat ia terbangun kembali setahun sebelum kejadian mengerikan itu.