Cita-citaku sesederhana ingin dimarahi saat telat bangun subuh, diingatkan mengenakan jaket saat udara pagi terlalu menggigit, atau menikmati masakan Ibu sepulang sekolah. Hal-hal kecil yang tak pernah jadi milikku selama ini. Sejak lahir, aku hanya mengantongi rasa iri pada sosok Hafidz. Ia tak pernah mengambil apa pun dariku-karena sejak awal, memang tak ada yang diberikan padaku. Semua miliknya. Selalu miliknya. Jika aku diberi satu kesempatan untuk meminta apa saja. Aku ingin dia lenyap. Menghilang selamanya. [Teenfiction-Spiritual, Romance] Copyright © 2025 by Ima Madani.All Rights Reserved
13 parts