Pelukkan Hujan
  • Reads 81
  • Votes 16
  • Parts 4
  • Reads 81
  • Votes 16
  • Parts 4
Ongoing, First published Jan 29, 2017
Setelah aku berusaha untuk percaya akan satu payung, kau kembali bersama hujan disaat payungku mulai rusak. Aku basah disaat kau datang kembali. Aku merasakannya. Pelukkan hujan itu. Ia ada disekitarku dan memelukku. Walau sekedar dinginnya yang datang mewakili kehadirannya disini.

Turunnya hujan yang telah kuanggap sebagai bagian dari wujud bayangmu itulah caraku mengingat tentangmu.

-Leana Eonnica Ismi


Aku memang terlambat untuk tau, ternyata kau penganggum hujan. Kupikir hujan tidak ada artinya apa-apa untukku. Nyatanya, sejak kau beri tulisan ini. Aku selalu menerka-nerka apa hubungannya aku dengan hujan?

Namun, sekarang aku jadi paham.  Aku adalah dingin. Kau tak mampu bertahan dengan dinginku. Tetapi setidaknya ada pelukkan hujan diantara dingin yang terselip disetiap tetesannya yang bisa kau rasakan. Hingga,kau anggap itu adalah aku.  Tak peduli seberapa dinginnya yang kau hadapi. Yang terpenting bagimu dinginnya cukup mewakili kehadiranku.


-Yolan Alimeda Varondra
All Rights Reserved
Sign up to add Pelukkan Hujan to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Kaesar cover
Antagonist Badas Couple!! cover
ALFA  cover
VIENNO LAKARSYA cover
Starla cover
Rachel's Second Life [On Going] cover
I Became An Empress [SEGERA TERBIT] cover
AV cover
MELANCHOLY cover
Lauhul Mahfudz  cover

Kaesar

27 parts Ongoing

Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal. "Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak. "Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi." Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.