Senja Tanpa Warna

Handaru Tanaka. Meteor bermata bintang; begitu arti nama pria yang dikenal Kinan pada sebuah sore menjelang senja. Daru, begitu panggilannya, mengajarkan Kinan mengeksplorasi dan menikmati keindahan senja. Kecintaan Kinan akan kopi memberi Daru pengalaman baru: menikmati senja ditemani secangkir kopi.

Seyogyanya, kopi dan senja adalah perpaduan yang sempurna untuk jiwa-jwa rindu. Tetapi terkadang jalan hidup sulit untuk dipahami. Hubungan Daru dan Kinan dihalangi tembok tinggi bernama restu karena adanya sebuah perbedaan.

Kinan pergi, meninggalkan masa lalu, berharap waktu dapat menghapus kekecewaannya akan kegagalan hubungan percintaannya. Kinan pun berharap kepergiannya mampu menghilangkan sosok Daru dari benaknya. Hampir dua tahun lamanya Kinan tinggal di kota Berlin, kota yang dikenal sebagai salah satu kota metropolitan di Eropa.

Persinggahannya di kota Berlin membawanya pada sosok cinta baru bernama Carl. Pria bermata biru yang perlahan membuka hati Kinan hingga Kinan menyadari, Carl membawa cinta tanpa ada luka di dalamnya.

Namun, jauh di dalam hatinya, Kinan belum merasa sepenuhnya damai. Bayangan Daru masih saja menghantuinya. Sepertinya masa lalu masih meninggalkan jejak yang harus diselesaikannya terlebih dulu. Kinan memutuskan kembali ke tanah air dan bertemu Daru. Kali ini, dia berharap dapat menyelesaikan masa lalu keduanya secara dewasa dan lapang dada.

Apakah Kinan mampu menyelesaikan masa lalunya dengan Daru yang belum sepenuhnya selesai? Atau apakah Kinan terjebak dalam nostalgia masa lalu? Lalu bagaimana dengan Carl? Semuanya akan terjawab dalam novelete "Senja Tanpa Warna"