"Assalamualaikum" "Walaikumsalam" "Tugas dimana mas?" "Polresta J**** mbak." Berawal perkenalan singkat bersamanya 8 bulan yang lalu. Lelaki tampan, bujang. Tidak banyak basa-basi. Indah pastinya untuk perkenalan pertama 😊. Waktu semakin berlalu, perkenalan kita semakin jauh dan kita saling percaya. Untuk itu kita membuat komitmen untuk bersama. Selama 2 bulan kita lalui dengan baik. Akhir Agustus situasi berbeda dengan sifatnya. Heran, ada apa demgannya? Tulus aku menyayanginya. Tuhan.. Malam itu..tepat jam 11 malam dering telpon dengan nomor telepon yang aku hafal. Iya benar sekali itu nomor dia. Ada apa tengah malam seperti ini dia menghubungiku? "Assalamualaikum" sapaku. "Walaikumsalam dik" jawabnya. "Ada apa mas?" tanyaku lagi. "Mas mau jujur dik, sebenarnya selama ini mas belum berpisah demgan kekasih mas yang dulu Riani. Mas memang mencintaimu, menyayangimu. Tapi mas tidak bisa dengan dua wanita. Mas harus memilih salah satu diantara kalian. Untuk itu mas minta maaf yang sebesar-besarnya, mas harus memberi keputusan mas harus memilihnya dik" jelasnya. Tentu mendengar penjelasannya aky hanya terdiam, kabar baik yang aku tunggu darinya yang terdengar kini hanya kabar yang membuat hancur hatiku. Kepercayaan yang selama ini aku berikan padanya detik itu juga terasa sia-sia. Rencana untuk bersama mungkin sudah sirna. Keputusannya memilih wanita yang lain, lebih semuanya dariku. Memang kecewa tapi tak ku katakan apa-apa hanya tetesan air mata yang mengalir. Terdiam untuk menghibur diriku. Membutuhkan waktu yang lama untuk melupakannya. .... Sudah lama aku dengannya tidak ada komunikasi. Kabar terakhir dia segera menikah dengan wanita pilihannya. Aku yang jauh disini hanya bisa apa, berharap?? Berharap pun tidak bisa membuatnya kembali.