Terinspirasi dari chaos@work yang nulis My Stupid Boss, gue yang notabene adalah fresh graduated SMA mau bercerita tentang pengalaman - pengalaman selama sekolah khususon saat bertemu guru - guru Killer. Tapi gue juga harus menekankan bahwa ini bukan suatu yang bertujuan untuk menjelekan profesi tertentu, tetapi gue memiliki beberapa tujuan lain.
Tujuan pertama dari gue nulis ini adalah wujud keprihatinan gue atas banyaknya guru yang menurut gue bulum bisa dijadikan panutan yang baik oleh murid - muridnya. Jadi kalau misalkan kalian yang baca ini ada yang berprofesi sebagai guru dan ngerasa tersindir atas tulisan gue, ada dua hal yang harus lu tahu. Pertama, lu harus memperbaiki diri. Kedua, lu harus punya kecurigaan, jangan - jangan itu elu yang gue maksud (hahaha!)
Tujuan gue yang kedua adalah semata - mata untuk menghibur aja, siapa tahu ada yang lagi stress atas banyaknya pekerjaan di kantor, atau lagi banyak tugas di kampus, atau bisa juga lagi stres karena sedang menghadapi guru - guru yang persis seperti gue ini. Jadi, kalian harus mulai berpikir. Kalian tidak sendiri!!!
Yang gue sebut sebagai Pak Guru disini bukan cuma satu orang. Tapi ini adalah kumpulan - kumpulan cerita dari semasa gue TK sampai SMA, ada juga cerita - cerita dari orang lain. So, bisa jadi guru yang gue maksud adalah seorang perempuan. Cuma gue jadikan menjadi satu tokoh aja supaya ada benang merah di cerita ini dan lebih ikonik di mata kalian, siapa tau ada yang mau buat jadi film hehehe.
[CHAPTER MASIH LENGKAP, EXTRA CHAPTER TERSEDIA DI KARYAKARSA]
Sembari menunggu jadwal wisuda, Sabrina memutuskan menerima tawaran bekerja sementara di Event Planner startup milik seniornya di kampus.
Tentu saja, dia nggak berharap banyak.
Berurusan tiap hari dengan Bang Zane yang menyebalkan itu, siapa juga yang betah?
Sayangnya ... pandemi berkata lain.
Jika rencananya paling lama hanya bekerja selama tiga bulan, sekarang dia bukan saja harus mengulur-ulur durasi menjadi bawahan sang bos kampret, tapi juga jadi salah satu teman karantinanya ... entah sampai kapan.
PS. For better experience, baca WRONGFUL ENCOUNTER dulu