Kisah empat sahabat, Hilda, Nanda, Viola, dan Ewoh di masa putih biru. Hilda menyukai seseorang di sosial media, Farel. Viola juga menyukai teman sekelasnya, Rian. Nanda hanya mengidolakan Andra yang tidak lama kemudian pindah ke SMP Marga Indah.
Lalu mereka bertiga memulai persahabatan dengan Anjay dan Mimi. Hilda, Viola, Nanda, Anjay, Andra, dan Mimi selalu mengadakan meeting gokil di ruang BK (dan akhirnya ruang BK yang awalnya adalah ruangan menyeramkan menjadi ruangan terheboh). Persahabatan ini yang mengobati kesedihan Hilda, Nanda, dan Viola.
Satu hari sebelum mawar putih layu dia pernah berkata, "Jangan takut kehilangan. Karena sejatinya hidup adalah tentang kembalinya ke pelukan Tuhan."
Saffiyah adalah gadis yang menduduki peringkat akhir di sekolah hal itu membuat Saffiyah mendapatkan perlakuan kasar dari sang Papa. Disatu sisi dia juga bahagia bisa menjadi pacar dari cowok paling pintar di sekolah.
"Boo?"
"Ya."
"Saat aku udah nggak kuat untuk bertahan. Aku mau kamu tetap jadi Boo yang aku kenal. Jangan pernah berubah dan jangan pernah menyepelekan hal kecil yang membuat kamu kehilangan. Karena kamu nggak tahu kalau hal kecil yang kamu abaikan bisa menjadi penyesalan kamu."
"Saf?"
"Boo, aku udah nggak kuat. Sakit banget rasanya."