Teror Kuyang di Rumah Angker
  • Reads 7,643
  • Votes 222
  • Parts 21
  • Reads 7,643
  • Votes 222
  • Parts 21
Ongoing, First published Feb 02, 2017
Cerita yang menyajikan kehorroran lewat hantu Kuyang, hantu yang identik dengan kepala dan usus saja. Hantu ini meneror para remaja yang berkunjung untuk mengetahui seluk beluk rumah yang sempat ditempati si Kuyang semasa dia masih hidup. Remaja itu mencoba mengungkap sekaligus ingin bertemu dengan sosok hantu yang kerap dibicarakan di sekitar lingkungan. So, apakah mereka berhasil bertemu dan mengalahkannya, atau justru sebaliknya???
  
  
  The story presents kehorroran through Kuyang ghost, ghost identical to the head and intestines alone. These ghosts terrorize the teens who visit to know the ins and outs of the house that had occupied the Kuyang while he was still alive. The teen was trying to uncover the same time want to meet with the ghost that are often discussed around the neighborhood. So, if they managed to meet and defeat it, or just the opposite ???
All Rights Reserved
Sign up to add Teror Kuyang di Rumah Angker to your library and receive updates
or
#17kuyang
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
CILEUNCANG (END) cover
DISUKAI JIN PELINDUNG ANAK ASUH cover
Balas Dendam Nyi Ulandari cover
BALLERINA BERDARAH cover
TERSESAT (Wangxian/Yizhan) cover
Jin Nasab (Warisan sang leluhur) cover
IMPROMPTU PARENTS || LANORINE [END] cover
Stadiun Berdarah cover
DIHAMILI GENDRUWO cover
SURAU [SUDAH TERBIT] cover

CILEUNCANG (END)

97 parts Complete

Sebuah cerita adaptasi yang pernah dituturkan langsung oleh Juru Kunci terakhir 7 Bangsa Gaib Tatar Sunda, menguak tabir antar dimensi yang kini hanya menjadi mitos belaka. Rangga, yang hanya pemuda biasa; terjebak dalam situasi pelik antara khazanah mitologi dan keyakinan religi yang dianutnya. Niatannya yang hanya sebatas ingin melindungi kekasih hatinya, Silvi, menyeretnya dalam konflik perseteruan yang kompleks antara kubu bangsa gaib Parewangan, Bunian, Wiati, Upari, dan Kamusa, dengan kubu bangsa gaib Ipri, Bancala, Danawa, dan Ririwa. Beberapa tokoh gaib yang ada di dalamnya juga, hingga kini masih mendiami beberapa wilayah yang dianggap sakral di Jawa Barat. Kisah yang dipastikan musykil oleh generasi sekarang ini menyuguhkan konflik bertentangan yang harus dilandasi pondasi religi yang kuat agar dapat berselaras dengan nilai-nilai kearifan samar yang ada pada dimensi mitologi. Terakhir, pencerita berucap, "Selamat datang di gerbang lintas dimensi; semoga keselamatan senantiasa menaungi penjelajahan kalian! Salam Guyub Rahayu Jembar Waluya, Rumingkang di Murbeng Alam..."