“apa menyiksa diri sendiri adalah hobimu?”. Tanyanya begitu hanya kami berdua di emperan toko ini. aku tersentak mendengar pertanyaannya. Kupalingkan wajahku ke arahnya. “apa membuatku menyiksa diri sendiri adalah hobimu?”. Tanyaku balik. Dia malah tertawa kecil dan tersenyum. “apa kau lebih suka berdiri kehujanan daripada menerima bantuan dariku?”. Tanyanya lagi seperti mengetesku. “apa kau suka berdiri hampir kehujanan di sisiku?”. Tanyaku balik. Dia tersenyum, menunjukkan lesung pipitnya. Mungkin dia menganggap ini lucu. Seperti permainan kata antara kami, tapi lebih dari itu aku juga sebenarnya menikmati ini. alam bawah sadarku menginginkannya bertanya lagi. “apa kau menikmati kebencianmu padaku?”. tanyanya. “apa kau menikmati kebencianku padamu?”. Tanyaku tak mau kalah. Hujan belum berhenti dan sepertinya malah semakin deras. “aku menikmatinya”. Jawabnya tiba-tiba. Aku terang saja merasa bingung akan mengatakan apa. Aku hanya menatapnya dengan sedikit tertegun. Dia menatap balik, cuek sekali. Tanpa aba-aba ia menarik tanganku dan membuka payung miliknya.All Rights Reserved