Siang hari yang kian panas, seakan membakar lapisan kulit yang paling dalam. Tapi semua hilang saat suara serak yang memanggilku dengan nafas yang terdesak-desak akibat kecapean. "Anggun.... tungguin aku dong" hukhuk teriak Elin sambil batuk. akupun berbalik dan melihat tingkah lucunya yang terhenti akibat batuknya yang kecapean. Aku tersenyum kecil saat melihat sahabatku yang tengah berjalan ke arahku. "iya makanya cepat dong jalannya lemot imut." kataku sambil mengulurkan tangan untuk menggapai tasnya. "yah yah selalu saja panggil aku lemot dengan sesuka hati, hemmm" sambil memalingkan wajah. Anggun dan Elin kemudian berjalan menuju angkot, Anggun sesekali menoleh ke belakang dan melihat kampus dengan tatapan sedihnya. Entah apa yang ada di pikiran Anggun sehingga melihat kampusnya dengan mata yang berkaca-kaca.All Rights Reserved
1 part