Jangan kau menunggu lelaki yang di sini, karena dia sedang belajar menjadi udara; yang tak bisa dilihat, tak juga bisa direngkuh. Namun ia belajar untuk ada, bahkan selalu ada untukmu. Juga selalu ada untuk mereka. Karena udara ada bukan hanya untuk satu atau dua mahkluk saja. Tapi udara milik dan untuk banyak mahkluk. Maka tak akan pernah ia bisa menjadi tempatmu bersandar, karena udara memang sengaja tak berbahu, supaya ia tak memberi harapan palsu. Tapi percayalah, ia bisa menyeka dan mengeringkan air matamu. Udara tak bisa kau peluk, karena ia ada bukan hanya sekadar untuk dipeluk, tapi ia hadir adalah untuk dihirup. Menjadikan dadamu lega dan lapang. Tak perlu pula kau merindunya, karena ia selalu hadir di sekitarmu. Kelak akan tiba masanya ia memiliki bahu. Ya, udara yang memiliki bahu. Tapi untuk ke tahap itu, tentu saja ia perlu proses dan waktu.
2 parts