Pak Dadang
Pada zaman dahulu Hanphone tu barang mahal. Gimana mau pakai Handphone, sinyal aja belum ada. Nah pas sinyal udah masuk ke kampungnya, Pak Dadang beli Handphone baru. Pak Dadang senang sekali, kemana aja di bawa, ke warung, ke pasar. apalagi ada orang yang lagi ngumpul-ngumpul, di pamerin terus. Padahal ia belum tahu cara menggunakannya.
Pernah suatu kali Hanphone Pak Dadang bunyi, ia coba pencet sana pencet sini dan berkata:
"Halo! Ini sms apa telpon?"
Secara Pak Dadang belum tahu apa itu sms, apa itu telpon.
Beberapa hari kemudian Pak Dadang kangen sama anaknya yang tinggal di medan. Pak Dadang coba menghubungi no anaknya, tapi malah suara operator yang menjawab:
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, atau berada di luar jangkauan!"
Pak Dadang kesal sambil berkata:
"Tolonglah aku tante, kangen kali aku ama anakku!"
Padang 11-01-2017
"Boro-boro ngurus anak, kita ngurus diri sendiri aja kagak becus!"
Hakim, Jaka, dan Nakula dengan sangat terpaksa menyemat sebuah panggilan baru. Yakni; Babeh, Baba, dan Abi. Mereka diberi tanggung jawab besar untuk merawat seorang bayi tiga bulan yang merupakan anak dari korban kebakaran yang mereka selamatkan.
Meskipun tahu bahwa mental dan pengalaman mereka tidak memadai dalam merawat seorang bayi, ketiga pemuda itu tetap berikeras ingin membesarkannya dengan tangan mereka sendiri. Sebab bayi itu, mengingatkan mereka kepada seseorang.
Seseorang yang tidak bisa lagi ditemui eksistensinya di muka bumi.
‼️BUKAN BL‼️