Aku tetap mencintaimu, saat kau tetap memilih dia Aku senantiasa menunggumu disini sambil berharap bahwa kau akan melihatku dan bisa bertegur sapa Tapi yang ku dapat dari penantianku hanyalah luka, karena jawabannya masih sama. Hatimu masih untuk dia, akan tetap dia, dan akan selamanya dia. Lalu yang bodoh siapa? Aku yang tetap mengharapkanmu yang bahkan tidak pernah kau anggap ada? Atau, kamu yang senantiasa mencintainya tanpa pernah mencoba menganggap aku ada? Jadi, siapa yang menertawakan siapa? :) This is my first story, hope you enjoy it! xoxo<3
1 part