Sebuah cerita cinta yang menceritakan seorang gadis yang penuh pengharapan pada seorang pria yang sangat ia kagumi. Pengharapan penuh yang ia taruh terlalu dalam hingga akhirnya ia terjebak dengan perasaannya sendiri. ----------- Saat ini tidak salah jika memang ada seseorang yang mendampingimu. Karena memang saat ini aku bukan siapa-siapa. Bahkan kau tidak mengenalku lagi. Tapi pahamilah kata-kata yang pernah ku ucapkan pada mu. Aku hanya ingin kau memahaminya. Bukan untuk menghancurkan hubungan mu dengannya. Ini hanya pernyataan yang berharap agar kau pahami. Jika memang saat ini kau bahagia dengannya, itu bukan salah ku, salah mu atau pun salahnya. Aku yakin ini skenario terbaik yang di tuliskan Tuhan untuk jalan kehidupanmu saat ini. Aku ikhlas, meski hati ini masih tertuju pada mu. Saat ini aku hanya bisa melihat mu bahagia. Ya, bahagia bersamanya. Tidak masalah. Meski rasa sakit yang sangat mendalam terkadang menerjang lubuk hatiku. Aku sadar, diri ini hanyalah manusia biasa. Hati yang ku miliki ini bisa saja hancur ketika melihat kebahagiaan yang terpancar jelas di mata coklat mu itu. Sebisa mungkin aku berusaha untuk ikhlas. Ikhlas menerima takdir yang di tuliskan Tuhan untuk mu yang sedang berbahagia itu. Dan ikhlas menerima takdir ku yang hanya bisa melihat kebahagiaan mu dari kejauahan. Baiklah, aku akui hati ini sangat ingin memilikimu. Tapi aku tidak mempunyai kekuatan apapun untuk meraih hati mu itu. Kau yang di ciptakan sempurna di mataku oleh Sang Maha Pencipta di alam semesta ini. Engkau yang selalu ku intai dalam setiap doa-doa ku. Meminta agar Sang Pencipta mu memberikan ku kesempatan untuk mengenal mu lebih jauh serta bisa bersama mu. Selebihnya, ku pasrahkan kepada Sang Maha Penulis Skenario terbaik di muka bumi ini. Apakah akhirnya aku yang bisa mendampingi mu hingga kau tua nanti? Ataukah dirinya yang kini bersama mu? Atau, ada seseorang yang lebih baik dari ku ataupun dirinya nanti. -Refina Friska-All Rights Reserved
1 part