Still Remember [ Woozi SVT FF]
  • Reads 21,066
  • Votes 1,675
  • Parts 23
  • Reads 21,066
  • Votes 1,675
  • Parts 23
Ongoing, First published Feb 09, 2017
" Seberapa keraspun aku menepisnya, pada kenyataannya musim semi itu memang tak bisa dipisahkan dari bunganya.
 seperti hubunganku denganmu, seberapa jauh pun kau pergi dan melupakanku, kau akan tetap kembali padaku. "

Cast : - Lee Jihoon / Woozi (Seventeen)
             - Park Hwayeon (OC)
             - Sora & Minri (OC)
             _ Seventeen member other

Bercerita tentang seorang yeoja bernama Park Hwayeon yang harus menikah dengan Woozi, namja yang diwasiatkan oleh mendiang orangtuanya yang meninggal karena kecelakaan tragis dan juga membuat Hwayeon kehilangan ingatannya.
selama bertahun-tahun Hwayeon tinggal di Amerika bersama keluarga sepupunya sekaligus melakukan pengobatan pada penyakit yang timbul dari kecelakaan itu padanya.
Dia tidak ingat kehidupan masa lalunya di Korea termasuk orang-orang terdekatnya termasuk musim seminya.

Akankah mereka hidup bahagia ?
All Rights Reserved
Sign up to add Still Remember [ Woozi SVT FF] to your library and receive updates
or
#579tragedy
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Little Dumplings cover
The Best Of Miracle cover
antagonis wife [PO] cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Rafa [End💗] cover
Fiction -sungjake✔ cover
Kesayangan Bunda cover
BABY CHANIE cover
After Graduation cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.