Ketika kau tersesat, putus asa, dan kau berharap fantasimu merupakan kenyataan, Ketika kau menyadari kejamnya dunia, membenci dunia nyata, dan mencoba melarikan diri, Ketika hatimu lemah di tengah badai salju takdir, kau merasa berdiri sendirian, dan kau salahkan realitas, Ketika kau tenggelam dalam delusimu, terobsesi pada kekuatan, dan mencapai titik kesombongan, Sementara kau tak peduli ironisnya hanya berangan-angan, terus melekat pada fantasi di kepala, dan meringkuk hidup segan mati tak mau, Adalah ketika kau buta dan membutuhkan pertolongan. Di dalam sini, adalah jalan tak terlihat yang tidak kau lihat. Nasib selalu berada di tanganmu, bagaimanapun. *** Note: Cerita ini lebih diperuntukkan dan lebih relevan dengan seorang pengarang cerita dibanding pembaca cerita; dan khususnya, para penulis fantasi. [Story and plot by Rein Ave. Written by Rein Ave (until Chapter 1). Continued by Frédéric Blanc.]
6 parts