Tentang bagaimana mengartikan perasaan disaat hati menginginkan yang indah sedangkan logika berkata "tidak mungkin". Perumpamaan hidup seperti permen karet yang habis manis sepah dibuang sudah terlalu mainstream namun pernah Anin jalani. Tapi, apakah ada perumpaan hidup yang lebih indah jika melibatkan Bubble Gum? Jika tidak, apakah Anin harus mencoba menciptakannya?
5 parts