Ketika Dhikau Tertawa

Malam berganti malam, Sejak bulan purnama lalu mereka semakin dekat, selalu chatingan setiap saat, mereka berkenalan awalnya di sosial media bernama lain, lalu seiring waktu mereka bertukar nomor, lalu muncul benak Dhika untuk menembaknya.

"Eh lagi apa?" Tanya Dhika dengan penasaran.

"Lagi tiduran aja, kenapa emang?"

"Aku mau ngomong sama kamu" Dia pun menarik nafasnya dalam-dalam, sedalam masa lalunya yang kelam bagaikan teriakan Mak kostan saat nagih uang.

Suasananya menjadi tegang, jantung Dhika berdetak dengan kencang, wajahnya memucat, bibir pecah-pecah, tenggorokan kering, badan kejang-kejang, Dhika kesurupan!!

Setelah selesai ritual pendek yang di anjurkan oleh Mang sentot, dukun sekaligus asisten dosen yang selalu menghilang, dia memberanikan diri.

"Aku cinta kamu."

Dan sesuatu yang tak pernah Dhika lupakan sepanjang nafasnya

"Dhika"

"Ini Bapakmu."

Ternyata Dhika salah mengirim pesan.