Masa kecil adalah masa paling bahagia dan masa paling banyak hal aneh yang bisa dilakukan dengan sesuka hati.... 1 BAD CHILD Sepak terjang bola kian kemari menyentuh dinding tembok belakang rumahku. Keceriaan di siang itu sangat terasa, terlihat dari riuh dan lebarnya tawa kami. Tak hiraukan panasanya mentari yang membakar kulit. Sesekali keringat menetes kebibir kami dan rasanya itu sangat asin sekali. "Plak!!!" " Aduh!" Teriakku. Tendangan Adi meleset dari gawang menuju arah perutku. Sehebat apa aku bisa menahan panasnya tendangan itu. Tanpa basa - basi aku langsung berteriak kesakitan. Perutku sangat merah, karena tak kuasa menahan sakitnya aku terduduk ditanah sambil membuka baju dan mengelus - elus perutku yang sudah sangat panas. Teriakan itu terdengar akibat pantulan suara antar dinding - dinding rumah warga disekitar lapangan itu. "Suara siapa itu?" Teriak ibu dari dalam rumah. "Sakit bu...!" sahutku. Ibu dan Amos langsung keluar dari dalam rumah. Mereka menghampiri kami yang ada di lapangan belakang rumahku. "Kamu kenapa menangis?!" Tanya Amos. "Sakit bang, Adi menendang bola dengan sangat keras keperutku" tangisku. "Itu di....a...!" Menunjuk Adi yang lari terbirit - birit. Aku bingung, teman - temanku sudah tidak kelihatan lagi. Mungkin mereka ketakutan. Karena apapun ceritanya aku akan selalu dibenarkan oleh abangku meskipun terkadang aku yang salah. Ternyata permainan hari ini tidak seru, aku memutuskan untuk bermain di dalam rumah saja. Saat itu aku benar - benar merasa sial, padahal hari masih panjang. Sesampainya dirumah, hidupku semakin sial karena ibu mengomel tak jelas.