Apakah setiap pertemuan mempunyai arti? Apakah pertemuan yang terjadi di antara kita adalah pertemuan lalu atau sekedar sebuah transaksi tanpa arti? Ataukah pertemuan itu merupakan sebab dan akibat dari takdir yang aku, kamu, dan orang lain yang akan hadapi.
Marsha, seorang gadis Indonesia yang harus kembali ke Korea Selatan untuk kuliah S2 ketika mimpi untuk pergi ke Amerika nya hancur. Awalnya ia menyukai Korea namun perlahan ia tidak yakin dengan keputusan itu mengingat laki-laki yang pernah dicintainya itu menikah dengan gadis lain. Sedang dirinya sendiri yang menjadi penyebab laki-laki dan gadis lain itu bertemu. Ia tak sanggup jika dirinya harus menghadapi kehidupan Korea dan bertemu sepasang pengantin baru itu di negeri penuh drama yang dikunjunginya 5 tahun lalu.
Lima tahun sebelumnya, Marsha tinggal di negeri drama itu selama satu tahun sebagai mahasiswa pertukaran di Seoul National University. Satu tahun, empat musim yang dilewatinya itu menyimpan berbagai rahasia takdir dari setiap pertemuan yang ia jumpai. Mengapa dia bertemu laki-laki Korea itu? Mengapa ia bertemu laki-laki sholeh khas nusantara itu? Mengapa dia bertemu Sujin dan Si Eun? Mengapa dia bertemu Ahjumma dan Profesor itu?
Di tengah keindahan dan kepadatan kota Seoul, ada cinta, persahabatan, hubungan keluarga, impian, hingga iman yang diuji. Apakah Marsha dan orang-orang yang ditemuinya mampu melewati ujian-ujian tersebut? Kemanakah pertemuan-pertemuan 5 tahun lalu itu akan membawanya?
---
Catatan: Terimakasih yang sudah mampir dan membaca. Mohon feedbacknya untuk penyempurnaan cerita. Semoga pertemuan kita di sini akan menciptakan sebuah takdir yang baik. Salam.
"Aku mau lakuin itu sama kamu, Pak."
Cerita tentang Pita mengeksplor banyak hal baru dalam hidup ketika Airlangga menawarkan sebuah kamar di apartemen pribadinya.
Pita hanya seorang gadis 22 tahun yang masih belum menemukan arah untuk masa depannya. Hidupnya selama ini hanya berputar pada keluarganya. Namun, transisi menjadi dewasa menyadarkannya bahwa banyak hal besar yang belum pernah ia ketahui. Sampai takdir mempertemukannya dengan Airlangga, dan dengan kesadaran penuh menginginkan sesuatu yang selama ini menjadi larangan untuknya.
Airlangga hanya pria yang hampir mencapai kepala 4 di masa hidupnya. Fokusnya hanya pada pekerjaan, pekerjaan, dan pekerjaannya. Tidak pernah sekali terbesit untuk mengalihkan perhatiannya pada hal lain, apalagi seorang perempuan. Namun, semua berubah ketika secara impulsif dia menawarkan sebuah kamar untuk tempat bernaung Pita. Terlebih Pita seperti epitome dari kemurnian yang sulit untuk ditolak.
Mature and adult theme
Age gap
Office romance
Sex scene
18+ 21+