Aku hanyalah setangkai gulma... bagimu. Kau terlalu indah untuk kugapai. Harapan yang melambung ini serasa tak berbentuk dan terus menghantuiku. Bahkan hingga kini, kau masih sering datang mengunjungiku dalam kesendirian yang menjemukan. Aku ingat tiap detail ekspresimu, sesuatu yang kusebut sebagai "keajaiban". Gemintang senja cemerlang selalu sukses terukir di wajah rupawanmu. Bagaimana kau bisa selalu ramah dan tersenyum pada semua orang? Aku sedikit iri karena menyadari bahwa bukan hanya aku yang menerima cinta tulus sebuah "senyuman". Entahlah, aku tak terlalu pandai merangkai atau menulis kata-kata indah. Aku hanya begitu beruntung bisa bertemu denganmu di waktu yang tepat. Dan aku sungguh beruntung memiliki daya imajinasi yang cukup untuk melukiskan dirimu dalam setiap tulisanku.
11 parts