Aku ingin menjadi seseorang yang mempunyai kisah semewah Fatimah Az-Zahra kepada Ali bin Abi Thalib. Namun, aku juga ingin menjadi sesederhana sikap Fatimah terhadap Ali bin Abi Thalib. Sederhana memang, namun siapa yang tahu bahwa di dalam senyapnya, dalam bisunya, tersimpan rasa cinta yang terjaga fitrah, hingga Allah menyiapkan satu waktu dimana rasa itu berlabuh. Bagaikan air bah yang pasti akan mengalir ke hilirnya walau sejauh dan selama apapun.
Sebagai muslimah biasa, ada-ada saja rasa yang datang, silih berganti, redup dan terang, apalagi saat diri bertekad 'hijrah' untuk menjadi lebih baik. Termasuk rasa 'suka' terhadap lawan jenis yang lazim dirasakan setiap orang. Rasa ini yang membuat hari-hariku makin bersemangat, walau kadang juga ini yang membuatku 'do-wn'.
Karena....
Aku ingin menjadi semulia Fatimah Az-Zahra,
Aku ingin sebijaksana Fatimah Az-Zahra,
Aku ingin sesuci Fatimah Az-Zahra
Maka....
Kupilih...
Kupilih untuk menyembunyikan rasa ini....
[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ]
"Hidup bagaikan berjalan di atas tali. Kapan dirimu lengah, maka akan jatuh entah kemana. Begitulah diri tanpa iman. Maka akan tersesat kehilangan arah." - Gus Azzam.
Hana adalah gadis nakal yang kehilangan arah. Namun pernikahan nya dengan Gus Azzam benar benar membuat nya kalut. Tetapi, sehari setelah pernikahan itu, Gus Azzam mendadak harus pergi ke Arab Saudi dan mereka bersiap selama beberapa tahun sebab pandemi menghalangi lelaki itu untuk pulang.
Dia, adalah Gus Azzam. Putra sulung Kyai dari pondok pesantren Al-Furqan. Begitulah orang orang mengenali nya.
Hingga pada satu waktu, setelah sekian lama nya tak bertemu, Azzam akhirnya bisa melihat sang istri ketika berpulang ke tanah air. Dan berencana untuk membawanya ke pesantren.
"Saya bisa menjadi imam, guru, sekaligus suami untuk nya."
Seiring berjalannya waktu, hingga perlahan, Hana mulai luluh mengenal lebih dalam sosok Gus Azzam dan melihat jelas kehidupan nya.
note : (*this is my first story. akan di revisi jika sudah ending. jika ada kesalahan huruf/kalimat, koreksi secara baik baik. semua manusia memiliki kesalahan dan kecerobohan nya masing masing. hamasah.)
#3 in ilmu
#1 in ilmu agama
#28 in islami
#2 in Pesantren
#1 in hijrah
#2 in cerpen