Selama beberapa tahun Russel berusaha untuk hidup normal, berusaha lupa pada rentetan peristiwa di masa lalunya; pada sahabatnya, cinta pertamanya, bahkan pada dirinya yang hidup di masa itu. Russel berlari, sekuat tenaga mengubur dalam-dalam kisah-kisah itu, meninggalkan misterinya dan menganggap semua itu telah selesai. Sampai dia sadar bahwa dirinya telah dibuntuti. Mimpi-mimpi itu, sosok-sosok itu, misteri-misteri itu, menjebaknya dalam satu arena yang dikiranya aman. Ya, Russel telah berlari ke arah yang salah; ke sarang musuh. Apakah takdir telah menuntunnya untuk membalas? Russel tidak tahu dan tidak punya pilihan. Kini, dengan dirinya yang belum sepenuhnya pulih, Russel harus bangun dan berjuang. Bertaruh menantang rasa sakit demi menguak segalanya, demi memegang kendali atas masa lalu, masa kini, dan masa depannya. Dan setelah semua yang terjadi, satu yang Russel tahu; kali ini dia tidak boleh lengah apalagi kalah.