Bagaimana bisa laki-laki yang begitu memintaku menunggunya pulang malah pergi tanpa kata? Taukah kalian bagaimana perasaanku saat itu. Aku sudah memahami dan mengerti porsi waktunya untukku yang bisa dibilang sangat minim. Yang kupikir jarak mampu kupercayakan, nyatanya jarak dekatpun aku tetap kehilangan. Dia lelaki yang begitu tegas tapi dia juga sangat dingin. Tapi aku mencintainya aku menerima kondisinya bagaimanapun. Aku sudah terbiasa jika dia menghubungiku seperlunya bahkan semaunya. Yang aku tau dia lelakiku yang super sibuk. Tapi sekali lagi aku bisa selalu mengerti. Karena sudah kubilang aku mencintainya setulus yang kubisa. Aku sudah berusaha menjadi wanita tangguh sesuai kebutuhanku ya seperti kebutuhannya. Tapi semakin lama dia semakin membuat semua semakin sulit, iya dia tidak berusaha mempertahankan aku, wanitanya. sehari dua hari tiga hari sampai 2 minggu dia hilang. Aku tidak tau apa yang terjadinya padanya. Yang aku tau keadaannya sedang sulit. Akupun mencoba mengerti tp aku juga marah. Aku tidak dilibatkan sedikitpun, padahal aku tidak pernah meminta untuk diprioritaskan hanya sekedar dianggap penting itu yang aku butuhkan, wahai lelakiku. Aku tau dia sangat keterlaluan, dia tidak lagi sesering dulu menemuiku. Tapi aku ini wanita yang sudah bersabar dan setia padanya. Dia semakin mempersulit pertahananku, aku berusaha sekuat semampuku mempertahankan. Dia yang dulunya sering berpamit dan menangis di depanku, nyatanya pergi kemarin tidak berpamit hingga akupun yang berganti menangis. Hingga akhirnya aku tetap mencintainya walaupun dia semakin jauh. Aku bisa apa lagi??? Dia setia tapi dia sangat keterlaluan.All Rights Reserved
1 part