gadis itu berlari terus berlari berharap menemukan sebuah tempat yang bisa menyembunyikan dirinya dari dunia."hikss hikssss rere jahat,rer jahattttt" gadis itu memukul dadanya terasa sesak didalam sana.sesekali ia mengelap air mata yang sudah membanjiri matanya dengan punggung tangannya.tiba disebuah kafe yang biasa dikunjunginya,tampa menghiraukan pelayan yang memang sudah mengenalnya , berjalan lurus menuju sebuah meja di dekat jendelah. "gue pesan yang seperti biasa" teriak gadis itu entah pada siapa.pelayan yang sudah berdiri didepannya berkacak pinggang bersiap untuk menumpahkan sumpah serapahnya.