Niar - Gusniar Hayati, 30 tahun, Direktur Operasional PT Saka Buana Patria
Bagaimana mungkin seorang Keenan Cakra salah dalam membuat keputusan? Kalau bisa berkolaborasi, buat apa-apa harus ekspansi? Bukankah itu tindakan bodoh yang menyia-nyiakan sumber daya perusahaan untuk sesuatu yang belum pasti? Karena manajemen risiko itu bukan tentang adu berani mengambil risiko tinggi.
Keenan - Keenan Cakra, 35 tahun, Direktur Utama Cakra Grup
Kalau bisa dibeli, buat apa hanya diekspansi? Aku hanya mengambil secukupnya dari apa yang menjadi hakku. Hanya orang bodoh yang tidak bisa menilai aset miliknya sendiri. Dan aset terbesar itu bernama loyalitas.
Yasser - Yasser Awaru, 33 tahun, Direktur Utama PT Saka Buana Patria
Kebodohan terbesarku adalah melepas seseorang yang tidak ternilai harganya, demi membebaskan diri dari utang masa lalu.
Niar tidak menyangka, jalan hidupnya yang sederhana berubah total ketika dia terlibat dalam sebuah konflik masa lalu yang melibatkan Yasser, sahabat dekatnya sejak di universitas, dengan Keenan, seorang pewaris utama Cakra Grup, perusahaan multinasional yang bergerak di bidang produksi makanan.
Dalam waktu singkat, gadis itu terpelanting dari zona nyaman karier yang telah dirintisnya bersama Yasser, dan dicampakkan pada sebuah perusahaan besar yang memperlakukannya seperti barang buangan. Karena Keenan, atasan barunya, adalah pribadi otoriter yang tidak segan untuk memanfaatkan orang lain demi kepentingannya sendiri.
"You're always driving me crazy, Sabrina." kata Parameswara sungguh-sungguh.
Sabrina menghela nafas. Entah untuk ke berapa kalinya di malam menuju tahun baru ini. Dia berbalik. "You'll stop soon." katanya dingin.
• • •
Dua insan yang benar-benar berbeda. Dijahili oleh semesta untuk dipertemukan.
Parameswara Dwiki Laksono. Wara aja deh. Laki-laki berotak terbalik dan hobi centil ke cewek-cewek. Ya tapi typical cowok gini, pasti ganteng. Nggak garing-garing amat sih, tapi cukup lah untuk bikin bos baru di kantor-nya uring-uringan seharian. Sabar ya, Sabrina.
Sabrina Hatari, atau Sab saja deh. Si "living statue" kalo kata Parameswara. Sisi independennya tiba-tiba goyah ketika mulai mengenal salah satu karyawan di kantor barunya, 24/7 harus rela menghadapi kegilaan-kegilaan masterpiece yang dipersembahkan hanya untuknya. Jangan menyerah ya, Parameswara.