Langit yang biru, awan yang berbentuk indah seperti kapas yang menyelimuti sebagian dunia yang tak terbatas. Ditambah dengan beberapa orang yang terbang bebas diangkasa dengan, yap benar terbang diangkasa adalah hal yang biasa disini, karna disinilah semua cerita cinta, persahabatan, kasih sayang, benci, putus asa, dan penghianatan. Pulau ini, dunia ini telah berubah, inilah pulau tempat ku tinggal, nama tempat ini adalah Wonderislan, atau lebih dikenal denga Wois, jika bertanya tentang letak pulau ini ada dinegara apa atau di benua apa, pulau ini tidak berada dimana pun, karna semua benua dan negara sudah MUSNAH. Penyakit, bencana alam, ikut andil bagian didalamnya, tapi dunia tidak akan hancur begitusaja, karna Peperangan lah yang menghancurkannya. Mungkin suatu hari akan ada harapan, hingga suatu saat manusia bisa mempelajari sihir sederhana yang mugkin dapat merubah dunia, tetapi manusia tetaplah manusia.
Manusia tak tau apa arti kedamaian yang sebenarna, mereka berperang karna menginginkan perdamaian, bodohh sekali bukan, itulah mengapa aku membenci manusia dan aku menjadi salah satu dari mereka, sejujurnya aku lebih memilih menjadi burung yang terbang dilangit, ya walau kami sekarang sudah bisa terbang tapi aku tetap tidak suka menjadi manusia.
Pulau ini, tempat yang hebat dan dipenuhi keindahan alam yang tersisa dari perang yang terjadi 50 tahun lalu, dan ini kisah dari seorang yang mencari arti kedamaian yang sebenarnya.
Dalam novel dewasa berjudul Aggressive, Peony adalah tokoh figuran dan 'mainan ranjang' sang antagonis gila sekaligus second male lead; Kaisar Khezar. Di awal cerita, Peony mati dibunuh Kaisar dalam keadaan mengandung buah hati mereka.
Peony, yang namanya sama dengan tokoh tersebut, hidup kembali sebagai Peony dalam novel Aggressive dan memilih untuk mati lebih awal daripada harus menjadi budak Kaisar yang ujung-ujungnya akan tetap mati juga.
Hanya saja Peony takut bunuh diri sehingga yang dia lakukan adalah mengganggu Kaisar Khezar agar Kaisar marah dan langsung membunuhnya.
Tapi ...,
"Yang Mulia, tolong bunuh aku!" teriak Peony. "Bunuh saja aku!"
"Apa kau bilang? Cium?" Kembali Khezar mendaratkan ciuman singkat di bibir Peony setelah beberapa ciuman sebelumnya. "Sudah. Mau lagi, hm?"
Bukankah Kaisar Khezar benar-benar gila?
@kandthinkabout