Demokrasi Stories

"Buku ini membicarakan tentang seluk-beluk persoalan bangsa Indonesia. Apa arti kemerdekan jika masyarakat belum bisa membedakan antara negara dan pemerintahan"

Ini merupakan uneg uneg dari salah satu penduduk Indonesia.

Beberapa tulisan partikular dari apa yang sudah terlihat oleh mata, dirasa oleh hati, dan tercerna dalam isi tunas kepala. Sehingga jari jemari dengan lelah mengeluarkan hasil cerna pada sebuah kamar kecil yang kosong dan bebas.

osman, günlük hayatımızın vazgeçilmezlerinden. ah bizim osman yine önemli işlerin peşinde. tanımadık biri değil bu osman hepiniz bu osmanlarla karşılaşıyorsunuz

Kumpulan sajak berisi luapan emosi di Pesta Demokrasi.

Kau tau dunia yang penuh kepalsuan? Senyum palsu, peduli palsu. 3 sahabat yang bertaruh idealisme dan perasaan. Tangan bersih menggores pena menghasilkan kebijakan yang penuh kebusukan. Kegilaan ini tidak hanya hidup, tapi terus dipelihara dan dijaga!!! Mampukah Rian,Riki, dan Qia menghancurkan tirani?

Agustus bukan hanya suatu perayaan, tapi pengingat republik ini berdiri dari darah rakyat. Kini, demokrasi kian jadi sandiwara

Perbincangan politik ringan di warung kopi, menjadi drama menarik dalam kehidupan kita sehari-hari. Bagaimana orang-orang awam berbicara tentang politik? Warung kopi adalah tempat mereka berbicara politik secara bebas. Dan mereka bebas mengartikan Demokrasi ini. Candaan dan derai tawa adalah hasil dari perbincangan politik mereka. Bukan kesepakatan yang serius, melainkan hanya ungkapan-ungkapan tentang kepuasan dan keluhan mereka atas sistem yang menjerat mereka. Demo - Karsi adalah fantasi penulis tentang obrolan orang awan di Warung Yu Karsi, bersama para pembelinya dalam keseharian mereka.

Bercerita Tentang Sebuah Perjalan Perjuangan.

Tulisan ini membedah eskalasi politik dan sosial di Indonesia melalui sebuah alur sebab-akibat yang menyerupai "diagram krisis." Premis awalnya yaitu kondisi sosial-ekonomi yang rapuh ditambah kebijakan pemerintah yang dipersepsikan tidak berpihak pada rakyat.