haziepiee
Bagi seluruh karyawan Alister Group, Devan Alister adalah dewa yang berjalan di bumi. Muda, jenius, dan memiliki kendali penuh atas imperium bisnisnya. Namun bagi Rhea, Devan hanyalah monster dalam setelan jas yang hobi menyiksanya dengan tumpukan laporan di jam makan siang.
Sebagai sekretaris pribadi, Rhea sudah hafal di luar kepala semua kebiasaan Devan-mulai dari kopinya yang harus bersuhu tepat, hingga jadwal rapat yang tidak boleh meleset satu detik pun. Devan itu dingin, arogan, dan yang paling menyebalkan: dia selalu benar.
Rhea bertahan hanya demi gaji tinggi dan ambisi kariernya. Namun, tembok profesionalitas yang Rhea bangun susah payah mulai goyah saat Devan menunjukkan sisi lain yang tidak pernah diperlihatkan pada dunia. Sebuah rahasia di balik wajah datarnya mulai terungkap, dan Rhea terjebak di posisi yang paling berbahaya: menjadi satu-satunya orang yang paling mengenal sang CEO.
Di antara aroma kopi pagi dan ketegangan di ruang rapat, sebuah perang baru dimulai. Bukan tentang saham, melainkan tentang siapa yang akan pertama kali mengakui kekalahan di hadapan cinta.
"Ingat posisi Anda, Rhea. Anda di sini untuk mengatur hidup saya agar tetap teratur, bukan untuk membuat perasaan saya berantakan." - Devan Alister.
"Saya tahu posisi saya, Pak Devan. Tapi sepertinya Bapak yang lupa, bahwa saya adalah sekretaris Bapak, bukan properti yang bisa Bapak miliki sesuka hati." - Rhea.