Kampus Stories

"Udah berani ya lo sama gue? " Ucap gadis itu Cowok di depan nya tersenyum tipis. "Gue kan udah bilang, gue cuma berani sama lo doang. Isty Azzahra" ... Galak, judes, cuek, suka marah marah itu lah Isty. Satu hal yang dia tidak suka, berdekatan dengan satu cowok bernama Bagaskara. Ganteng, cool, keren, kalem, dan kulkas lima pintu itu lah bagas, tidak berani lebih tepat nya tidak ingin berurusan dan menyentuh seorang wanita, kecuali Isty Azzahra. ... Gengsi iya tapi untuk isty bukan untuk Bagas. Sampai suatu hari mereka sadar akan segala nya, perasaan nya dan cinta nya. Namun sebuah fakta yang mengejutkan mereka berdua, sebuah fakta yang sulit untuk mereka terima. Hingga mereka entah bisa bersatu atau tidak. Sequel of posessive mantan! Selamat membaca and have fun all💋💋 Cover by Pinterest.

Apa jadinya kalau kamar kos sebelah lo mesen paket tapi dianya kagak di kos ? Hal yang pertama lo lakuin bakalan misuh-misuh sih. Tapi Issa beda. Dia malah kesenengan soalnya Arzan temen kosnya tahu diri. Sering ngirimi duit buat paket terus lebihnya buat dia jajan. Apa nggak jingkrak si Issa. Udah gitu nominalnya lumayan lagi, tiga ratus ribu lumayan bro buat jajan skincare. Issa mah nggak berani nolak. Yah, Walaupun doi makin hari makin doyan mesen paket sih. Aji mumpung buat Issa sih tapi yang jadi masalahnya Issa akhir-akhir ini juga sibuk. Nggak di tolak dia juga sibuk. Mau nolak nggak enak sama duitnya. Duh! Issa Dilemma jadinya. Harus prioritize kesibukannya apa duit ya ?

Bagaimana jadinya jika kamu satu kampus dan fakultas dengan crushmu di masa SMA? Begitulah yang dialami oleh Kirana Ayunina, yang belajar dengan giat untuk bisa bersama dengan sang pujaan hati "Jalan pulang-nya". Akankah ia tetap bertahan pada "jalan pulang"-nya atau justru ia akan menemukan "jalan baru"-nya?

Mereka bertemu sebagai orang yang tidak pernah saling sapa apalagi saling mengenal. Dipertemukan dengan kisah patah mereka masing-masing. "Somehow I wanted to know how it feels to be loved, I thought I found it in you. But know, it seems that my thought were wrong." Can love conquer the pain between those two human? Written in Bahasa and English by etherealist published September 2025

Bagaimana rasanya jika kita terjebak di masa lalu, masa dimana kedua orang tua kita masih muda. Tentunya menjadi anak Gaul di tahun 80'an. Bagaimana reaksi kita saat melihat wajah kedua orangtua saat masih muda? Bagaimana reaksi kita saat bertemu orang-orang yang sebenarnya sudah meninggal? Bikin penasaran kan? Dengan berbagai kisah absurd lainnya, juga cinta dan persahabatan Jika kalian penasaran, bisa pantengin terus ceritanya :) Mohon maaf jika susunan katanya masih berantakan Mohon saran dan tanggapannya

Regina baru saja putus. Dia harus menata hatinya. Begitupun Gavin, dia juga baru patah hati. Namun, harus kelihatan baik-baik saja demi Regina. Semua tidak akan rumit kalau saja kebaikan Gavin tidak disalah-artikan oleh Regina. Dan Regina tidak bisa memungkiri saat kehadiran Gavin memang memiliki peran dalam hidupnya.

novel ringan ini menceritakan tentang kehidupan seseorang setelah menjadi wisudawan (fresh graduated) dan mengahadapi kehidupan dalam mencari pekerjaan.

Aku berdiri di depan area kampus yang ada di depan pintu gerbang, sambil bersandar pada sebuah tiang untuk menunggu hujan reda. Tidak kusangka ternyata ada seorang cowok yang juga sedang kebingungan gara-gara hujan lebat ini. Ketika aku menoleh untuk melihat siapa orang itu, aku terkejut ketika tahu itu adalah Kora, kakak kelas yang jadi gebetanku. "Kak Kora" sapaku pada cowok disebelahku. "Ziskya, ya?" balasnya menebak namaku. "Iya" balasku sambil tersenyum senang gara-gara ia mengingat namaku. "Ngapain di sini?" tanya Kora padaku. "Nunggu ujan, Kakak sendiri?" "Sama. Mau keparkiran tapi malah ujan deres gini" keluhnya padaku. Tiba-tiba aku teringat kalau ibu tadi pagi menaruh payung di dalam tasku. Aku membuka tasku untuk mengecek keberadaan payungku dan benar ada. "Mau pinjem payungku enggak, Kak?" tanyaku menawari payung yang baru aku ambil dari dalam tas. "Boleh. Tapi entar aku susah buat balik kesini lagi, gimana?" tanya Kora ke arahku sambil menunjukan ekspresi kebingungannya. Aku tak menyangka bakal bisa ngobrol dengan Kora, kakak kelas yang aku sukai sejak pertama kali melihatnya bermain basket di lapangan. "Gini aja, kalau kakak nggak keberatan. Aku antar kakak sampai tempat parkir, gimana?" usulku yang sebenarnya kesempatan yang aku buat untuk mendekatinya. "Aku sih nggak keberatan, tapi aku yang merepotkanmu sampai harus nganterin ke tempat parkir" kata Kora sedikit enggan. "Enggak kog. Bisa nolongin Kakak itu hal yang baik, gimana?" tanyaku lagi. "Okeylah. Kalau kamu nggak keberatan" jawab Kora yang akhirnya menyanggupi usulanku. "Mari" kataku yang sudah siap di bawah payung putih yang sudah tersiram air hujan. Akhirnya aku dan Kora berjalan berdua dalam satu payung di bawah guyuran air hujan. Ini adalah hal yang sangat membahagiakan bagiku, bisa sedekat ini dengan cowok pujaan hatiku. "Biar aku yang bawa payungnya" kata Kora merebut tangkai payung yang aku pegang.

hujan tak sebrengsek yang kau pikirkan, tergantung bagaimana kau menikmati dan menghargai hujan yang turun

Judul awal : hukum vs tekhnik. "Aku menginginkan mu, bukan karena aku mencintai mu. Tapi Karena takdir yang menyuruhku menjadi pendamping mu." Penasaran? Yuk langsung di baca Jangan lupa fllw dulu sebelum membaca Dan fllw ig author :@ayesakrnnya