Melankolia Stories

Di bawah langit Bali yang abadi, seorang gadis merasakan panggilan tak terucapkan. Ia meninggalkan pulau yang kaya akan seni, tradisi, dan laut yang memeluk tanah kelahirannya, untuk mencari jejak-jejak dirinya yang hilang di negeri yang jauh. Malaysia, negeri yang tak pernah ia bayangkan akan jadi rumahnya, menjadi tempat di mana kisah cinta pertama menyisakan luka, dan masa depan menggoda dengan segala rahasia. Dalam perjalanan mencari diri dan cinta yang hilang, gadis Bali itu menemukan bahwa untuk benar-benar mencintai, ia harus terlebih dahulu berdamai dengan hatinya yang terluka. "Tari Hati di Negeri Jiran" adalah perjalanan seorang gadis yang menari di antara kenangan dan harapan, di tanah asing yang memberi ruang bagi kisah baru untuk tumbuh, bahkan di tengah kesendirian.

An oil painting etched in the language of pain and devotion-this piece captures the eternal moment of a father shielding his daughter within an inferno. The flames roar around them, not as enemies, but as symbols: of sacrifice, silence, and the weight men carry without ever being heard. His arms, worn and scarred, do not tremble. His eyes, weary, reflect not fear but resolve. The little girl rests in his embrace-unaware, untouched by the fire licking at their world. She sleeps in peace, because he does not. The father burns quietly, not in agony, but in duty. This is the image of a man who has buried parts of himself to build a shelter made of ashes. A man who no longer screams-but writes, thinks, and loves through flame. The fire is not just outside him-it is him. And yet, his final act is always tenderness. Each brushstroke tells a part of his story-of emotional silence, suppressed collapse, unreciprocated care. Yet none of it matters while she breathes safely in his arms. This is not just a painting-it is a confession. A prayer never prayed aloud. A man's final love letter, written from within the fire.

Ez a történet egy lánynak a fejében történik, akit Diánának hívnak. A mindennapi fájdalmai és problémáin gondolkodik. Főbb gondolatmenete a melankolikus élet, és ennek megváltása... Vajon sikerül a bús mindennapjainak vidámabbnak lenniük...?

"És nem szálltam fel egy másik vonatra, ha rossz jeggyel is, értéktelen szívvel és Nélküle. Mert nem vagyok képes elfogadni a hiányát, annak ellenére, hogy a keserűség már gyökeret vert kongó mellkasomban."

Antologi 2 ini merupakan kumpulan coretan-coretanku selama aku berada jauh dengan orang yang aku sayang. Setiap aku membuat tulisan adalah tanda aku menyerah pada kuatnya rasa rindu yang tak kunjung berakhir. Sebenarnya aku selalu kalah dengan rasa rinduku. karena setiap orang yang aku sayang luput dari pandanganku, di situ aku sudah jatuh merindu. Selamat membaca teman-teman! Selamat merindu!